Senin, 06 Februari 2017

Guru Blogger Aceh Bai Ruindra yang Patut Diacungi Jempol



          
 Bai Ruindra, seorang pria single berusia 30-an yang berperawakan lembut dengan kulit putih bersih bak putri iklan sabun mandi, disertai beberapa helai bulu-bulu halus diwajah sekitaran mulut dan satu flyspeck alias tahi lalat di pipi kanannya. Memiliki sebatang hidung yang cukup dikatakan mancung menurut versi saya, serta sepasang bola mata hitam indah menawan yang bertengger di bawah alisnya yang lebar melengkung mirip artis India (walaupun sebenarnya berharap dikatakan mirip artis Korea). Dengan postur tubuh semampai (semeter tak sampai) alias semakot (semeter kotor) dengan ukuran s (kurus) dan mungil seperti liliput (sedikit berlebihan), Bapak bisa dikatakan sebagai guru paling unyu-unyu sekaligus paling menggemaskan (walaupun tak semenggemaskan seperti diriku, dilarang keras untuk protes !) di sekolahku tercinta. Ngomongin masalah tampang, wajahnya beda tipis sama Reza Rahardian, kalo dilihat dari lobang kunci sih. He he he. Walau terkadang, melihat pria ini mengingatkanku pada sosok Aming Supriatna Sugandhi alias Aming. Serius Pak, sumpah ga bohong. Tapi ga masalah, Bapak jauh lebih sweet dan  imut daripada Aming.

            2011, pertama kita berjumpa. Dalam konteks belajar-mengajar dengan suasana cukup menyenangkan. Karena, selain guru muda yang sedikit tampan (penegasan, SEDIKIT) Bapak juga punya cara tersendiri dalam mengajar. Dan itu menjadi salah satu nilai plus menurut saya. Awalnya, saya yang tak begitu cerdas dalam mata pelajaran hitung menghitung, tapi setelah Bapak menjadi guru saya, wow, benar memang wow, ternyata kemampuan saya masih biasa-biasa saja. He he he. Dan itu bukan salah Bapak, bukan salah bunda yang mengandung, juga bukan salah Ibnu Al-Haitsam yang menemukan pelajaran Fisika. Tapi hanya salah saya semata, iya, aku tau aku salah. Please, berhentilah menyalahkanku. Ga nyambung. Dua tahun kita bersama, telah banyak suka duka yang kita lewati. Tawa dan air mata akan terkenang dalam bingkai perpisahan.

            2014. Oh no. Benar, memang oh no. Kita berjumpa lagi. Namun, dalam warna yang berbeda. Putih-biru, bukan lagi putih-hijau. Bukan kita yang berganti warna, tapi seragam gue doang woi. Seperti yang dulu, Bapak masih ngajar pelajaran Fisika dan masih tetap aja jomblo. Uups, kecoplosan, hi hi hi. Tak banyak yang berubah, hanya saja usianya yang semakin menua, dan itu menandakan jatah hidupnya tak lama lagi. Astagrfirullah, taubat Pak taubat. Ingat umur.

            Oke, asal-usul saya nulis tentang Bang Bai, kenapa Bang Bai ? karena menurut saya, cuman itu panggilan yang cocok sekaligus nyaman dijari (buat ngetik). Walaupun sebenarnya di dunia nyata itu tak terjadi dan semoga tak akan pernah terjadi. Lahirnya tulisan ini sebenarnya karna request, bukan karna inisiatif. Entahlah, mungkin ini salah satu cara Bang Bai untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa melalui dunia menulis. Terlepas dari itu, gue mah enjoy-enjoy aja, toh cuman nulis tentang Bang Bai, apa susahnya cobak ? wong kita udah kenal bertahun-tahun. So, sedikit banyak punyalah referensi buat nulis (berdasarkan kisah nyata).

Kesan pertama sama Bang Bai, aman-aman aja, orangnya baik, ramah, murah senyum, rada-rada cool gitoh. Kebetulan, musim dingin, iieh suka su’uzhon deh. Tipe cowok pekerja keras, mulai dari guru, blogger, penulis, editor, sampai penyiar radio pun dilakoninya. Tak hanya itu, beliau juga merangkap sebagai fotografer (amatiran) sekaligus brandambassador taklewerklewer (maaf pembaca budiman, nama produk disamarkan karna ini hanya angan-angan beliau semata. KHAYALAN).

Bang Bai punya hobi yang dimiliki hampir sebagian penduduk bumi, nggak ada unik-uniknya, yaitu baca buku, dengar music, dan nonton film (drama Korea). Yang terakhir sedikit langka. Bukan hobinya, tapi pemiliknya. Tak semua laki-laki menyukai drama Korea. Terlebih, mereka yang merasa ilfeel sekaligus iri hati dengan ketampanan Oppa-Oppa disana. He he he. Masalah cita-cita, cukup mengesankan, guru, penulis dan blogger bijaksana. Semoga tercapailah. Usut punya usut, Bang Bai juga punya impian untuk mengunjungi beberapa kota yaitu, Bandung, Pulau Derawan, Sabang, Banjarmasin, Korea Selatan, Venesia (Negara Bagian Italia), Monte Carlo (Negara Bagian Monaco). Cukuplah Bapak melihat kota-kota tersebut dalam peta. Insya Allah, keinginan Bapak sedikit terpenuhi. He he he. Nyengir kuda mulu dari tadi. 

Pria kelahiran 11 November 32 tahun silam ini memiliki selera music yang biasa aja, yaitu music slow dan up-beat. Nggak usah dibahas aja lah. Penikmat sekaligus kolektor buku (just for you information ni guys, koleksi buku Bapak udah ratusan lho) ini juga pecinta film fantasi, fiksi ilmiah, kisah hidup, inspiratif, dan kartun. Tuh kan, yang terakhir aneh lagi. Jarang-jarang kan cowok suka nonton kartun ?. Selain itu, guru single yang satu ini berprinsip bahwa sulit untuk mengubah pendirian dari A ke B. Good. Patut ditiru untuk pria dewasa diluar sana. 

            Sebagai seorang blogger sekaligus penulis dengan nama pena Bai Rundra, Bang Bai kerap kali bertempur dengan otak sekaligus tuts-tuts computer. Moto hidupnya tulis saja hari ini sebelum besok terlupa. Dalam pertempuran sengit ini, Bang Bai sering keluar sebagai pemenang, walau terkadang hanya sebagai juara harapan, hi hi hi. Namun, itu cukup membuktikan bahwa beliau seorang blogger muda yang berbakat. Prokk prokk prokk.... Prestasi terakhir enggak bisa dipandang sebelah mata, travel gratis ke negeri gajah putih alias Thailand undangan dari Priceza Indonesia.
Info selengkapnya silakan baca paragraph berikut ! karna ini murni tulisan beliau.
Wassalam….

            Tentang Bai Ruindra
Bai Ruindra adalah seorang blogger dari Aceh. Blognya tentang lifestyle (wisata, teknologi, hiburan dan edukasi). Ia aktif di Forum Lingkar Pena (FLP) Aceh dan GamInong Blogger (GIB) Aceh. Ia sering menang lomba blog dengan hadiah berupa uang tunai, smartphone, tablet, buku, dan hadiah-hadiah lain. Berkat blog ia telah jalan-jalan ke beberapa daerah seperti Lombok (NTB), Jakarta, Yogyakarta dan Bali. Ia juga salah seorang blogger yang diundang ASUS Indonesia untuk menghadiri launching Zenfone terbaru pada tahun 2015 (Zenfone 2 di Jakarta) dan 2016 (Zenfone 3 di Bali). Ia mengaku masih perlu banyak belajar dalam menulis, fotografi dan berkeinginan traveling ke beberapa Negara.


4 komentar:

  1. Cerita yang lengkap, deskripsi yang bagus dan tata bahasa yang rapi. Terus berlatih semoga menjadi lebih baik ke depan ya :)

    BalasHapus
  2. Waduh... Bocor masalah umur di ranah publik

    BalasHapus
  3. Bagus tulisannya Annisa Khaula. Jd banyak nyengir ni ketika bacanya.

    BalasHapus